I.
PENDAHULUAN
Pendidikan
anak usia dini merupakan upaya strategis untuk menyiapkan generasi bangsa yang
berkualitas dalam rangka memasuki era globalisasi yang penuh dengan berbagai
tantangan. Dalam hal ini, sukses masa depan hanya dapat diciptakan dengan mempersiapkan
generasi sekarang ini. Salah satu upaya ke arah tersebut adalah PAUD yang
terpadu dan berorientasi masa depan. Pendidikan
anak usia dini akhir-akhir ini mendapat perhatian besar dari berbagai kalangan
masyarakat. Bahkan pemerintah melalui UU RI No.20/2003 membuktikan
keseriusannya untuk memberikan layanan pendidikan untuk anak-anak usia dini. Tentu hal ini merupakan pertanda yang
sangat baik bagi dunia pendidikan. Artinya pemerintah dan masyarakat telah
sadar betapa pentingnya pendidikan anak usia dini. Di tangan anak-anaklah maju
mundurnya masa depan negara ini. Semakin baik kualitas pendidikan yang
diberikan semakin baiklah sumber daya manusia yang dihasilkan, dan inilah salah
satu pilar yang menjadikan kokoh dan kuatnya suatu negara. Melihat begitu pentingnya pendidikan
anak usia dini, salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah memberi kepedulian
yang aktif terhadap PAUD.
Implementasi
dan optimalisasi penyelanggaraan pendidikan di semua jenjang dan semua jalur
pendidikan mutlak membutuhkan adanya manajemen yang baik. Manajemen pendidikan
yang perlu diperhatikan mencakup subtansi manajemen pendidikan inti dan
subtansi manajemen pendidikan ekstensi. Subtansi manajemen pendidikan inti
mencakup manajemen kurikulum dan pembelajaran, manajemen peserta didik,
manajemen tenaga kependidikan, manajemen sarana dan prasarana, keuangan, serta
patisipasi masyarakat. Adapun subtansi manajemen pendidikan ekstensi
diantaranya manajemen waktu, manajemen konflik, dan manajemen kultur sekolah.
Pada lembaga PAUD beberapa subtansi manajemen pendidikan baik inti maupun
ekstensi penting untuk diperhatikan. Salah satunya manajemen desain lingkungan
pendidikan anak usia dini, baik desain interior/indoor maupun eksterior/outdoor.
Hal ini mengingat anak didik pada lembaga tersebut adalah anak-anak pada masa golden
age yakni masa perkembangan otak yang paling cepat. Semua aspek yang ada
pada lingkungannya, baik di rumah, di taman bermain, dan di sekolah menjadi
sumber kegiatan belajar sehari-hari.
II.
RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian
manajemen desain lingkungan PAUD ?
B. Bagaimana filosofi
desain lingkungan PAUD ?
C. Apa saja
prinsip-prinsip dalam pengelolaan lingkungan PAUD
?
D. Bagaimana
optimalisasi pemanfaatan lingkungan PAUD ?
E. Ruang
lingkup dan manfaaat Desain lingkungan PAUD ?
F.
Faktor yang
mempengaruhi pengelolaan kelas PAUD ?
III. PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen Desain
Lingkungan Pendidikan Anak Usia Dini
Manajemen desain lingkungan PAUD adalah
penataan-tepatnya set plan- tampilan indoor maupun outdoor
PAUD. Walaupun kegiatan mendesain penampilan indoor maupun outdoor
PAUD bukan keahlian guru, tetapi setidaknya guru PAUD dapat mengenali karakter
desain PAUD yang sesuai dengan dunia fantasi anak. Sebab dunia fantasi anak
berpengaruh besar terhadap perkembangan kognitif, sosial, emosi, bahasa, seni,
dan lain sebagainya. Pimpinan dalam lembaga PAUD mempunyai tugas mulia dalam mewujudkan desain
lingkungan yang menyenangkan dan nyaman bagi anak didiknya, tentunya dengan
bantuan dan kerjasama dengan beberapa pihak.
B.
Filosofi Desain
Lingkungan PAUD
Desain
memang lebih dekat kepada artistik atau seni sebuah benda. Tetapi konsep desain
itu sendiri juga melibatkan pemikiran yang sangat mendalam dan filosofis. Jika
lingkungan PAUD didesain berdasarkan pemahaman terhadap semua unsur ke-PAUD-an
(kurikulum, proses pembelajaran, tumbuh kembang anak, dan lain sebagainya) maka
setiap jengkal lingkungan PAUD bisa menjadi cerminan program, tujuan, visi dan
misi kelembagaan.
Konsep desain
lingkungan PAUD dengan landasan filosofis yang kuat sangat dibutuhkan, khususnya
dalam penataan ruang, pemetaan fungsi lahan, tata letak bangunan, dan lain
sebagainya. Lebih dari itu, hiasan, khususnya lukisan sangat membutuhkan desain
yang berdasarkan pemikiran filosofis yang mendalam. Mulai dari pemilihan komposisi warna, corak
lukisan yang dipakai, dan objek yang akan dilukis dan yang tidak kalah pentingnya adalah makna filosofis
di balik lukisan tersebut.
Fasilitas indoor maupun outdoor PAUD
didesain sesuai dengan perkembangan anak didiknya. Baik aktifitas indoor
maupun outdoor keduanya mempunyai peran penting dalam tumbuh kembang
anak didiknya. Pentingya aktifitas outdoor dalam optimalisasi
perkembangan anak adalah meliputi perkembangan fisik, perkembangan keterampilan
sosial dan pengetahuan budaya, perkembangan emosional, dan perkembangan
intelektual.
C. Prinsip-prinsip
Pengelolaan Lingkungan PAUD
Desain
lingkungan PAUD dengan pemikiran filosofis memerlukan sejumlah prinsip artistik
yang sesuai dengan ruang dan lahan yang ada serta kebutuhan penggunaan dalam
pembelajaran. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah; keserasian, keindahan,
keseimbangan, tata artistik, keamanan, nilai ekonomis, dan kesatupaduan.
Ketujuh
prinsip manajemen desain
lingkungan PAUD di atas mempunyai tujuan untuk menciptakan lingkungan indoor
maupun outdoor PAUD yang indah, asri, nyaman, ceria, dan menyenangkan,
serta dapat dimanfaatkan secara optimal, efektif dan efisien.
Selain ketujuh prinsip di atas, Rita
Mariyana secara spesifik menyebutkan prinsip umum penataan arena bermain outdoor,
yakni (1) memenuhi aturan keamanan, (2) melindungi dan meningkatkan
karakteristik alamiah anak, (3) desain lingkungan luar kelas harus didasarkan
pada kebutuhan anak, dan (4) secara estetis harus menyenangkan.
D.
Optimalisasi
Pemanfaatan Lingkungan PAUD
1)
Perpustakaan anak
Perpustakaan
selalu diperlukan di setiap lembaga pendidikan, muali dari tingkat dasar hingga
Pendidikan Tinggi, termasuk di dalamnya adalah PAUD. Walaupun di PAUD mayoritas
anak-anak belum bisa membaca, tetapi keberadaan perpustakaan di lembaga ini sangat
dibutuhkan. Tentu buku yang dikoleksi berbeda dengan buku yang dikoleksi pada
jenjang pendidikan lainnya. Buku-buku yang dikoleksi biasanya buku anak-anak
yang full colour, warnanya cerah, banyak gambar dan sedikit tulisan.
Sehingga anak-anak senang ketika melihat gambar dalam buku tersebut. Dengan
modal ketertarikan terhadap gambar inilah guru dapat menstimulasi atau
menumbuhkan minat baca pada anak.
Peran
perpustakaan pada PAUD dapat digunakan sebagai sarana pengenalan anak pada
kesiapan baca, tulis, hitung (calistung). Nama ruang perpustakaan di PAUD dapat
saja diganti dengan bahasa yang menarik, yang penting fungsinya adalah media
yang menyediakan alat-alat atau buku stimulan untuk anak, seperti misalnya
balok-balok huruf. Di tingkat TK pengenalan calistung tidak boleh disamakan
dengan tingkat SD yang memperkenalkan huruf per hurufnya. Namun harus dikemas
dengan cara memberikan stimulasi pada anak misalnya dalam bentuk permainan yang
mengasyikkan.
Cara-cara
stimulasi minat baca anak bisa dilakukan dengan cara menceritakan sebuah
gambar, memasang tulisan-tulisan pada benda-benda yang ada di sekolah.
Stimulasi minat baca anak sangat penting dilakukan sejak dini meskipun belum
menjadi prioritas, karena penekanannya pada kelancaran berkomunikasi anak dan
mengembangkan kemampuan linguistik, spiritual, dan motorik.
2)
Perlengkapan
musik outdoor.
Musik
outdoor adalah musik yang diputar di luar kelas atau lebih tepatnya di
ruang terbuka, khususnya halaman lembaga PAUD. Biasanya musik ini diputar pagi hari sebelum aktifitas
pembelajaran dimulai atau ketika senam pagi. Di samping itu, seringkali ketika
istirahat juga diputarkan musik, agar aktifitas bermain anak menjadi lebih
bersemangat dan selalu ceria.
Inteligensi
musikal (musical intelligence) merupakan salah satu inteligensi yang
perlu dikembangkan pada anak usia dini. Inteligensi musikal yaitu kemampuan
untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik dan
suara, peka terhadap ritme, melodi, dan intonasi serta kemampuan memainkan alat
musik.
Pengembangan intelegensi musikal anak
dapat diasah dengan menyanyi, mencipta lagu, memainkan alat musik dan
sebagainya. anak yang memiliki intelegensi musikal umumnya menyukai banyak
jenis alat musik dan selalu tertarik untuk memainkan alat musik, mudah
mengingat lirik lagu dan peka terhadap suara-suara, mengerti nuansa dan emosi
yang terkandung dalam sebuah lagu, senang mengumpulkan lagu, baik CD, kaset,
atau lirik lagu, mampu menciptakan komposisi musik, senang bermain dengan suara
dan menyukai dan mampu bernyanyi. Penyediaan fasilitas
musik outdoor dan pemutarannya di sela-sela aktifitas bermain anak
menjadi media yang baik dalam menumbuhkan inteligensia musikal ini. Maka
penyediaan fasilitas musik outdoor ini mutlak diperlukan pada PAUD.
3)
Laboratorium IT
untuk anak.
Laboratorium IT adalah tempat untuk
memperkenalkan anak pada alat-alat teknologi informasi. Laboratorium ini tidak
harus berisi alat-alat teknologi informasi yang canggih, tetapi cukup beberapa
unit komputer atau alat-alat komunikasi, seperti telepon atau HP dan
sejenisnya. Hal ini dimaksudkan agar anak tidak gagap teknologi di kemudian
hari.
Laboratorium IT pada PAUD bisa diisi
dengan beberapa software atau video games yang edukatif. Di
antara dampak positif video games edukatif adalah menuntut anak bereaksi
sangat cepat melalui koordinasi mata dan tangan sehingga menghasilkan reaksi
berupa menekan tombol. Namun jika berlama-lama asyik bermain game di komputer
juga berdampak kurang baik terhadap anak. Biasanya anak akan cenderung menjadi
individualis dan pasif, karena kurang berinteraksi dengan teman-teman di
lingkungannya.
Munif Chatib menyebutkan bahwa potensi
dampak buruk video games makin besar karena permainan elektronik ini
dapat membuat anak kecanduan. Permainan ini sangat menarik pemainnya untuk
bermain lagi, lagi, dan lagi. Hormon adrenalin yang berpacu mengiringi
permainan inilah yang membuat orang ketagihan.
Melihat dampak negatif dan posistif
pada permainan berbasis IT ini, maka guru dan orangtua hendaknya bisa memilih
jenis-jenis program bermain yang meminimalisir dampak negatif anak dan
mengoptimalkan pelajaran yang terkandung di dalamnya.
E.
Ruang lingkup
dan manfaaat Desain lingkungan PAUD
Secara
garis besar Ruang lingkup desain lingkungan Paud dibagi menjadi 2 yaitu:
a.
Pengelolaan yang
menyangkut siswa/anak didik
1.
Mengorganisasi
anak
-
Pengelompokan
anak berdasarkan minat
-
Pengelompokan
secara berpasangan
2.
Tata laksana
kelas
b.
Pengelolaan
lingkungan lingkungan fisik
1.
Pengelolaaan
lingkungan dalam kelas
2.
Pengelolaan lingkungan
diluar kelas
Manfaat
desain lingkungan Paud
1.
Dapat memberikan
pengalaman belajar yang lebih kogkrit dan langsung
2.
Pemanfaatan
sumber belajar dapat mengatasi keterbatasan ruang waktu dan daya indra
3.
Menambah wawasan
dan pengalaman anak
4.
Memberikan informasi
yang akurat dan terbaru
5.
Meningkatkan
motivasi belajar anak
6.
Mengembangkan
kemampuan berfikir anak secara lebih kritis dan positif
F.
Faktor yang
mempengaruhi pengelolaan kelas PAUD
Berikut
ini faktor yang mempengaruhi pengelolaan Paud:
1.
Faktor kurikulum
Karena kegiatan kelas bukan sekedar
dipusatkan pada penyampaian sejumlah materi pelajaran akan tetapi juga
memperhatikan aspek pembentukan pribadi. Untuk itu kurikulum kaitannya dengan
pengelolaan kelas harus dirancang sebagai pengalaman edukatif yang dirancang
sekolah dalam membantu anak mencapai itu tujuan pendidikan.
2.
Faktor gedung
sarana kelas
Dalam konteks ini diperlukan kreatifitas
dalam mengatur dan mendayagunakan sarana/gedung sebagai media berdasarkan
kurikulum yang dipergunakan.
3.
Faktor lingkungan
fisik.
Lingkunagan fisik tempat belajar mempunyai
pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran lingkungan fisik yang
menggantungkan dan memenuhi minimal mendukung menngkatkan intensitas proses
belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar